
Bangkalan, 14 Oktober 2025 — Uji coba produk Metaverse berbasis Mixed Reality dengan tema Ekosistem Lautan di SMPN 1 Burneh Bangkalan berlangsung sukses dan mendapatkan apresiasi tinggi dari pihak sekolah, guru, dan peserta didik. Inovasi ini merupakan hasil penelitian pengembangan media pembelajaran IPA yang mengintegrasikan dunia nyata dan virtual untuk menciptakan pengalaman belajar yang interaktif, menarik, dan bermakna.
Ketua tim peneliti, Dr. Badrud Tamam, S.Si., M.Pd., menyampaikan bahwa pengembangan media berbasis Mixed Reality menjadi langkah strategis dalam upaya peningkatan kualitas pembelajaran sains di era digital.
“Sebagai ketua peneliti, saya berkomitmen untuk mengembangkan pembelajaran IPA berbasis Mixed Reality sebagai inovasi strategis dalam upaya peningkatan kualitas pembelajaran. Dengan pengintegrasian lingkungan nyata dan virtual secara interaktif, penelitian ini bertujuan untuk memperkuat kualitas proses dan hasil belajar peserta didik, mengembangkan keterampilan berpikir kritis, kolaboratif, dan kreatif, serta mendorong terwujudnya deep learning yang bermakna, reflektif, dan berkelanjutan sebagai bagian dari transformasi pendidikan abad ke-21,” ujar Dr. Badrud Tamam.
Dari sisi pendidik, Harfina Indriani, S.Pd.Gr., M.Pd., guru IPA SMPN 1 Burneh, menilai media ini memberikan pengalaman belajar yang mendalam bagi peserta didik.
“Media ini memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan dengan implementasi deep learning dalam memahami, mengaplikasikan, dan merefleksikan konsep-konsep IPA dengan dukungan teknologi interaktif berbasis Mixed Reality,” ungkap Harfina.
Sementara itu, para siswa yang mencoba media Metaverse Ekosistem Lautan juga memberikan tanggapan positif. Mereka menyatakan pembelajaran IPA menjadi lebih menarik, menyenangkan, dan memotivasi mereka untuk lebih aktif dalam proses belajar.
“Pembelajaran IPA akan sangat menarik menggunakan media ini,” ujar salah satu siswa.
“Belajar jadi menyenangkan, seru, dan bikin semangat memahami materi,” tambah siswa lainnya dengan antusias.
Dengan adanya inovasi ini, tim peneliti berharap pembelajaran IPA menjadi lebih kontekstual, inspiratif, dan berorientasi pada penguatan kompetensi abad ke-21, sejalan dengan arah transformasi pendidikan nasional berbasis teknologi.