
Sejumlah mahasiswa Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan Universitas Trunojoyo Madura (UTM) melaksanakan kegiatan pembuatan kolam silvofishery di kawasan wisata mangrove Desa Lembung, Kecamatan Galis, Kabupaten Pamekasan. Kegiatan ini merupakan bagian dari program pengabdian masyarakat kampus berdampak yang bertujuan menggabungkan aspek konservasi mangrove dengan budidaya perikanan berkelanjutan.
Proses pembangunan kolam dilakukan secara gotong royong antara mahasiswa dan masyarakat setempat. Tahap awal dimulai dengan pengukuran lahan dan penentuan lokasi yang tidak merusak vegetasi mangrove yang sudah ada. Setelah itu, mahasiswa bersama warga melakukan penggalian tanah dan pembentukan petak kolam dengan memperhatikan saluran masuk dan keluar air agar ekosistem tetap terjaga.
Pada tahap berikutnya, mahasiswa memasang sekat dan memperkuat dinding kolam menggunakan material lokal agar kolam lebih kokoh menghadapi pasang surut air laut. Sambil bekerja, mahasiswa juga memberikan penjelasan kepada masyarakat mengenai prinsip dasar silvofishery, yaitu memadukan budidaya kepiting bakau dan ikan dengan keberadaan hutan mangrove sebagai penyangga alami.
Gilang Romadhon, koordinator tim mahasiswa UTM menyampaikan bahwa proses pembuatan kolam ini dirancang agar nantinya tidak hanya bermanfaat sebagai media budidaya, tetapi juga menjadi wahana edukasi bagi wisatawan. “Dengan adanya kolam silvofishery di kawasan wisata mangrove, pengunjung bisa belajar langsung tentang pentingnya menjaga keseimbangan antara lingkungan dan aktivitas ekonomi,” ujarnya.
Kepala Desa Lembung memberikan apresiasi atas semangat mahasiswa yang turun langsung ke lapangan. Ia menilai kehadiran mahasiswa UTM tidak hanya membantu masyarakat dalam teknis pembangunan, tetapi juga menumbuhkan kesadaran baru bahwa wisata alam dapat berkembang tanpa merusak lingkungan.
Menurut Dr. Akhmad Farid, S.Pi., MT yang merupakan dosen pembimbing lapangan program ini mengatakan bahwa dengan teknologi tepat guna silvofishery ini, Desa Lembung diharapkan mampu memperkuat posisinya sebagai destinasi ekowisata pesisir yang menghadirkan nilai edukasi, konservasi, sekaligus ekonomi bagi masyarakat.